Rabu, 04 Desember 2013

LAPORAN BIOLOGI RANGKA MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN

I.              Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Manusia dapat bergerak karena memiliki anggota tubuh yang dapat menggerakkan anggota tubuh kita. Sering kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di bantu otot , rangka, tulang, daging, dan lain sebagainya. Alat gerak ada dua macam yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. Alat gerak pasif ialah rangka badan kita dan alat gerak aktif ialah otot-otot badan. Alat gerak manusia yaitu sendi, rangka, dan otot. Dari ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing dan masih terbagi menjadi beberapa macam alat gerak. Jika dari salah satu alat gerak tersebut tidak berfungsi maka dapat menyebabkan kelainan yang berhubungan dengan tulang yang kurang normal. Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya manusia lain. Otot, daging, rangka, dan tulang sangat berperan penting dengan tubuh kita dan saling berpengaruh. Otot,daging,tulang dan rangka adalah alat SISTEM GERAK MANUSIA.

II.              Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 
1.      Apa pengertian rangka ?
2.      Apa fungsi rangka pada manusia ?  
3.      Bagaimana susunan rangka pada manusia ?
4.      Apa saja klasifikasi pada rangka manusia ?
5.      Apa saja kelainan-kenainan atau gangguan pada rangka ?

III.              Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian rangka.
2.      Untuk mengetahui fungsi rangka pada manusia.
3.      Untuk mengetahui cara susunan rangka pada manusia.
4.      Untuk mengetahui klasifikasi rangka pada tubuh manusia.
5.      Untuk mengetahui kelainan atau gangguan-gangguan yang terjadi pada rangka manusia.

IV.              Alat dan Bahan
§  Model rangka manusia.
§  Siswa peraga.

V.              Langkah Kerja
1.      Memilih salah satu siswa dari anggota kelompok.
2.      Meminta siswa tersebut untuk mengangkat tangan kanannya di atas kepala hingga menyentuh telinga kiri. Anggota kelompok yang lain mengamati gerak tersebut.
3.      Menanyakan kepada siswa peraga tersebut, bagian tubuh yang mana yang menyebabkan timbulnya kemampuan gerak tersebut?  Tulang-tulang lengan, otot-otot lengan, ataukah keduanya?
Timbulnya kemampuan gerak sehingga tangan kanan dapat terangkat hingga menyentuh telinga kiri diakibatkan oleh adanya kerjasama antara otot-otot lengan dan tulang-tulang lengan. Tanpa adanya tulang, otot tidak akan dapat menggerakkan tangan. Sebaliknya , tanpa adanya otot, tulang tidak dapat bergerak. Otot-otot yang menimbulkan gerak tersebut yaitu otot trisep dan otot bisep. Terjadinya kontraksi pada otot trisep dan relaksasi pada otot bisep yang menyebabkan tangan kanan dapat terangkat lurus ke atas. Sedangkan  terjadinya kontraksi pada otot bisep dan relaksasi pada otot trisep mengakibatkan tangan kanan dapat terangkat dari atas kepala hingga menyentuh telinga kiri.
4.      Pernahkah kamu melihat orang yang sudah tua dan bungkuk? Kira-kira apa yang menyebabkan bentuk tubuh yang bungkuk tersebut? Dan bagaimana cara menjaga tubuh agar tidak membungkuk waktu tua?
Ada beberapa faktor penyebab bentuk tubuh menjadi bungkuk, yaitu sebagai berikut  :


a.      Kebiasaan sehari-hari
Seperti halnya apabila seseorang memiliki kebiasaan membungkukkan badannya, maka semakin bertambah usia mereka, tulang pada punggung dapat semakin membungkuk, sehingga kebanyakan orang yang sudah tua memiliki bentuk tubuh yang bungkuk.
b.      Pekerjaan
Orang-orang yang bekerja di belakang meja, cenderung sering memajukan leher dan kepalanya ke depan, juga membungkukkan badan. Faktor ini akan mengurangi kemampuan tubuh untuk menjaga posisi tulang belakang tetap lurus dan tegap.
c.       Kelebihan Berat Badan
Berat yang terlalu berlebih juga bisa jadi salah satu penyebab postur yang bungkuk. Wanita dengan ukuran payudara terlalu besar juga berpotensi mengalami tubuh bungkuk, karena beban lebih banyak di bagian dada. Sementara orang yang kelebihan lemak di daerah perut, tulang punggung bagian bawah akan cenderung condong ke depan karena memikul berat di perut.
d.      Keturunan
Jika ayah atau ibu Anda bungkuk, kemungkinan besar Anda akan mengalami hal yang sama. Terkadang sekuat apapun Anda berusaha menahan tubuh tetap tegap, gen bawaan tetap bisa menghalangi Anda mendapatkan postur tubuh yang benar.
e.       Kurangnya asupan nutrisi
Tulang punggung dan belakang memerlukan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kuat dan tegap. Kekurangan nutrisi serta minimnya asupan vitamin dan kalsium bisa membuat tulang dan otot tidak cukup kuat dan fleksibel untuk membentuk postur tubuh yang sempurna.
Ada beberapa cara untuk menjaga tubuh agar tidak membungkuk antara lain sebagai berikut         :
a.      Saat tidur
Terlalu banyak bantal yang menopang kepala saat tidur, atau tidur di atas tempat yang terlalu empuk bisa membuat sakit punggung dan postur jadi bungkuk. Saat tidur, kepala harus tertopang dengan baik tapi tetap sejajar dengan tulang belakang. Untuk itu cukup gunakan satu bantal saja. Pilihlah bantal berkualitas (tidak terlalu lembut atau keras) dan sebaiknya ganti tiap satu tahun sekali. Posisi tidur ideal adalah celentang atau menyamping. Hindari tidur sambil tengkurap dan meringkuk.
b.      Saat bersin
Bersin umumnya gejala yang menyertai flu dan pilek. Saat bersin, tubuh akan terkena guncangan secara tiba-tiba dan itu bisa menyebabkan sakit pada punggung serta leher. Saat merasa akan bersin, sebaiknya tekuk lutut untuk mencegah tekanan atau guncangan ketika bersin mengenai tulang belakang.
c.       Di meja kerja
Duduk di belakang meja kerja sambil mengetik di komputer dengan punggung yang membungkuk ternyata menyebabkan lebih banyak masalah pada punggung ketimbang mengangkat atau membawa barang berat. Posisikan komputer tepat di depan Anda dan atur setelan kursi sejajar dengan komputer. Pertahankan posisi tubuh tegap ketika bekerja.
d.      Saat menonton TV
Ketika menonton TV sebaiknya duduk di kursi makan atau kursi dari kayu sehingga posisi pinggul Anda lebih tinggi dari lutut. Posisi ini akan membuat punggung terbiasa untuk tegap.
e.       Mengurangi membawa beban berat
Sebaiknya saat tulang punggung anda masih lurus, anda tidak membawa beban yang terlalu berat pada punggung anda. Jika anda masih duduk di bangku sekolah, sebaiknya anda membawa beberapa buku anda di depan dengan cara anda peluk sehingga berat depan dan belakang akan menjadi seimbang.

5.      Apa yang terjadi jika salah satu tulang tengkorak dari kepala kita terlepas?
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.
Sehingga, yang dapat terjadi jika salah satu tulang tengkorak dari kepala kita terlepas yaitu sistem kerja dalam tubuh manusia tidak akan dapat berjalan dengan sempurna.

VI.              Hipotesis
1.      Rangka adalah susunan tulang-tulang yang saling bersambungan dan membentuk tubuh manusia. Rangka memiliki beberapa fungsi yaitu :
§  Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
§  Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
§  Menahan dan menegakkan tubuh.
§  Tempat pembentukan sel darah.
§  Tempat perlekatan otot.
§  Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
§  Sebagai alat gerak pasif.

VII.            Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan dari percobaan tersebut, dapat kami uraikan sebagai berikut :
Timbulnya kemampuan gerak sehingga tangan kanan dapat terangkat hingga menyentuh telinga kiri diakibatkan oleh adanya kerjasama antara otot-otot lengan dan tulang-tulang lengan. Tanpa adanya tulang, otot tidak akan dapat menggerakkan tangan. Sebaliknya , tanpa adanya otot, tulang tidak dapat bergerak. Otot-otot yang menimbulkan gerak tersebut yaitu otot trisep dan otot bisep. Terjadinya kontraksi pada otot trisep dan relaksasi pada otot bisep yang menyebabkan tangan kanan dapat terangkat lurus ke atas. Sedangkan  terjadinya kontraksi pada otot bisep dan relaksasi pada otot trisep mengakibatkan tangan kanan dapat terangkat dari atas kepala hingga menyentuh telinga kiri.





BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Rangka

Sistem rangka manusia merupakan endoskeleton yang berada di dalam tubuh, berbeda dengan eksokeleton pada seranggga yang berada di luar tubuh. Sistem rangka manusia terbuat dari kartilago atau tulang rawan dan tulang kompak. Tulang-tulang tersebut terhubung satu sama lain dengan sendi, dimana ligamen melekatkan tulang tersebut (Bresnick 2003,133).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka pada umumnya dibagi menjadi 3 tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu (Alvyanto 2010).
Tulang merupakan organ yang sangat keras yang berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi organ yang lunak. Terdiri atas senyawa kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4), magnesium klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2) dan barium sulfat (BaSO4) (Astuningsi 2006, 175).

2.      Fungsi Rangka pada Manusia
Rangka memiliki beberpa fungsi antara lain :
1.      Formasi bentuk tubuh. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2.      Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak , atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
3.      Pelekatan otot-otot. Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot dapat berfungsi dengan baik bila melekat dengan kuat pada tulang.
4.      Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan.
5.      Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan. Tulang-tulang menyokong berat badan , memelihara sikap tubuh tertentu ( misalnya sikap tegak pada tubuh manusia ) , serta menahan tarikan atau tekanan pada tulang.
6.      Proteksi. Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung, paru-paru, dan sebagian besar organ-organ bagian dalam tubuh.
7.      Hemopoesis. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah merah.
8.      Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang kemudian membentuk antibodi untuk system kekebalan tubuh.
9.      Penyimpanan kalsium. Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.

3.      Sistem Penyusun Sistem Rangka


1.      Jenis Tulang
Tubuh manusia disusun oleh rangka dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya, tulang rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
§  Tulang rawan
§  Tulang keras

a.       Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan. Sel-sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit terbentuk dari sel-sel tulang rawan muda (kondroblas). Kondrosit terdapat dalam ruangan yang disebut lakuna. Kondroblas menghasilkan matriks berupa kondrin. Matriks tulang rawan hanya mengandung sedikit kalsium dan fosfor. Kondrin umumnya berupa hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut mengandung banyak zat kolagen atau zat perekat tulang. Tulang rawan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a.       Tulang rawan hialin, bersifat kuat dan elastis serta berwarna putih kebiru-biruan, contoh tulang hidung, trakea, laring dan ujung tulang rusuk.
b.      Tulang rawan fibrosa (serat), bersifat keras dan berwarna putih, contoh tulang tempurung lutut dan ruas tulang belakang.
c.       Tulang rawan elastis, bersifat fleksibel dan elastis serta berwarna kuning, contoh tulang daun telinga dan epiglotis.
Tulang rawan tidak mempunyai jaringan saraf sehingga sangat sesuai dengan lapisan sendi (jaringan penyambung) yang mengalami tekanan pergerakan yang kuat. Tulang rawan berfungsi sebagai pendukung rangka tubuh pada lokasi tertentu di seluruh tubuh. Pada embrio, tulang rawan dibentuk oleh jaringan mesenkim. Setelah dewasa tulang rawan dibentuk oleh perikondrium dengan cara membentuk kondroblas.
b.      Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit. Tulang keras berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras terbentuk dari osteoblas. Osteosit terdapat dalam ruangan yang disebut lakuna. Antarlakuna tersebut dihubungkan oleh kenalikuli yang berisi sitoplasma dan pembuluh darah. Kenalikuli berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Tulang keras dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.      Tulang Kompak
Tulang kompak tersusun dari banyak unit osteon atau sistem Havers. Sistem havers terdiri atas satu saluran pusat yang dikelilingi oleh lamela. Masing-masing saluran berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf. Osteosit menempati rongga-rongga lakuna yang terdapat pada lamela. Suatu saluran berukuran sangat kecil (kenalikuli) menghubungkan antara lakuna dengan lakuna dan antara lakuna dengan saluran pusat. Pada ulang kompak matriks tulang rapat dan padat, mengandung zat kapur, fosfat dan serabut kolagen. Misalnya pada tulang pipa.
b.      Tulang Spons
Bagian dalam beberapa tulang keras memiliki rongga seperti spons disebut trabekula. Struktur seperti spons tersebut dirancang untuk menahan tekanan dari berbagai arah. Tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga di antara trabekula berisi sumsum tulang merah, yaitu jaringan pembuat sel darah. Contoh tulang spons adalah tulang panggul, tulang rusuk, tulang dada, ruas-ruas tulang belakang, serta pangkal tulang lengan dan kaki.

2.      Bentuk Tulang
Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi :
1.      Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak yang disebut lamena eksterna dan interna ossis karnii. Kedua lapisan dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut diploe. Contoh : tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.
2.      Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak. Contoh : tulang telapak tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
3.      Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk seperti tabung, kedua ujungnya bulat, dan bagian tengahnya silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian tulang pipa terdiri dari tulang kompak dengan sedikit komponen tulang spongiosa. Pada bagian dalam tulang tersebut terdapat rongga berisi sumsum tulang. Contoh : tulang paha, tungkai bawah, dan tungkai atas.
Tulang pipa terdiri atas tiga bagian, yaitu :
§  Bagian ujung ( epifisis )
§  Bagian tengah ( diafisis ) tersusun atas tulang keras.
§  Antara epifisis dan diafisis disebut cakraepifisis atau metafisis yang terdiri atas tulang rawan dan mengandung banyak osteblas. Bagian cakraepifisis merupakan bagian yang dapat bertambah panjang pada orang yang masih dalam usia pertumbuhan.
Orang dewasa tidak dapat tumbuh meninggi lagi karena cakraepifisis sudah menulang semua. Sebaliknya, bagian tengah tulang pipa terdapat sel-sel osteoklas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga, kemudian rongga tersebut terisi sumsum tulang.
Tulang-tulang dalam tubuh manusia kurang lebih berjumlah 200 buah. Komponen-komponen penyusun tulang adalah air (25%), zat organik berupa serabut (30%), dan zat mineral terutama kalsium fosfat dan sedikit garam magnesium (45%). Tulang-tulang terebut akan tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu sehingga membentuk rangka.
4.      Tulang tidak Beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala dan ruas-ruas tulang belakang.

5.      Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang berbentuk biji. Tulang tersebut terdapat di dalam tendon yang menghubungkan tulang dengan otot. Contoh tulang sesamoid adalah tulang patela.
  

4.   Klasifikasi Rangka
Rangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular.
A.    Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Skeleton aksial terdiri dari   :
1.      Tulang Tengkorak
2.      Tulang Dada
3.      Tulang Rusuk
4.      Ruas-ruas Tulang Belakang

1.      Tulang Tengkorak ( skull )
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.
Jenis-jenis tulang tengkorak adalah:
a.       Tulang tengkorak bagian kepala terdiri dari         :
·         Bagian parietal            : tulang dahi
·         Bagian temporal          : tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
·         Bagian occipitas          : daerah belakang dari tengkorak
·         Bagian spenoid           : berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti
  tulang baji
·         Bagian ethmoid           : tulang yang menyusun rongga hidung.  
·         Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.

b.      Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari          :
·         Rahang bawah            : menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas
·         Rahang atas     : menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit.
·         Tulang langit-langit : menyusun sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut
·         Zigomatik (tulang pipi)
·         Tulang hidung
·         Tulang lakrimal (sekat tulang hidung)

2.      Tulang dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu        :
a.       Tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua.
b.      Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
c.       Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.

3.       Tulang Rusuk
         Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. Bersama -sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu       :
§  Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
§  Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
§  Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya    :
·         Melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.
·         Melindungi lambung, limpa dan ginjal.
·         Membantu pernapasan.

4.      Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian yaitu:
·         Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan "ya" atau goyangan "tidak".
·         Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
·         Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
·         Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
·         Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.

B.     Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari :
§  Anggota gerak atas
§  Anggota gerak bawah
§  Gelang panggung
§  Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.

1.      Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas     :
1.      Humerus / tulang lengan atas
Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna.
2.      Radius dan ulna / pengumpil dan hasta
Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
3.      Karpal / pergelangan tangan
Tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan oleh ligamen.
4.      Metakarpal / telapak tangan
Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
5.      Palanges (tulang jari-jari)
Tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.


2.      Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang      :
1.   Femur / tulang paha
Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
2.   Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis
Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
3.   Patela / tempurung lutut
Terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
4.   Tarsal / Tulang pergelangan kaki
Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
5.   Metatarsal / Tulang telapak kaki
Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun mendatar.
6.   Palanges / tulang jari-jari tangan
Tersusun setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.
7.      Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
Tulang gelang bahu disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula).
Tulang selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.
8.      Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (dibagian tengah).
Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.


Proses Pembentukan Tulang
Proses pembentukan tulang manusia dimulai sejak janin berusia 8 minggu sampai umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadi pembentukan tulang. Urutan proses pembentukan tulang adalah sebagai berikut :
·         Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
·         Osteosit terbentuk dari osteoblast, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Ditengah sistem havers terdapat saluran haverst yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
·         Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang dan setelah mendapat tambahan senyaw kalsium dan fosfat, tulang akan mengeras.
·         Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan , disebut cakra epifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
·         Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan sehingga bagian ini menyebabkan tulang memanjang.
·         Dibagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.

Hubungan Antartulang atau Persendian
Agar dapat melakukan fungsinya dengan baik, antartulang dalam tubuh berhubungan satu dengan yang lain. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi). Berdasarkan keleluasaan yang dihasilkan, ada tiga jenis persendian yaitu :
*    Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan.
*    Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit.
*    Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas.
1. Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe sinartrosis, yaitu :
a. Suture
Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut ikat padat. Contohnya pada tulang tengkorak.

b.Sinkondrosis
Sinkondrodis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
2. Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit digerakkan.
Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Simfisis
Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan.
b. Sindesmosis
Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya sendi antartulang betis dan tulang kering.
3. Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini sering juga disebut sendi. Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut :
a.      Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
b.      Sendi pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.
c.       Sendi putar
Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak.
d.      Sendi luncur/Geser
Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

e.       Sendi peluru
Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan paha. Salah satu contoh sendi peluru pada gelang panggul dan tulang paha.


5.   Kelainan atau Gangguan pada Rangka
Kelainan dan gangguan pada tulang sangat menggangu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena        :
1.             Kekurangan Vitamin D ( Rakitis )
Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakhitis, biasanya terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D menyebabkan osteomalasi atau kekurangan zat kapur pada tulang.
2.             Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura. Memar merupakan gangguan akibat sobeknya selaput sendi sedangkan fraktura adalah patah tulang. Fraktura dibedakan menjadi 2 macam yaitu  :
1.             Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit.
2.             Patah tulang terbuka, bila tulang patah merobek kulit dan mencuat keluar.
3.             Fisura, bila tulang hanya retak.
4.             Kebiasan yang salah.
3.       Kebiasaan duduk yang salah atau membawa beban disatu sisi tubuh saja dapat menyebabkan kelainan pada tulang seperti     :
1.      Lordosis, terjadi jika tulang leher dan panggul terlalu bengkok ke depan.
2.             Kifosis, terjadi jika tulang pinggung dan tungging terlalu bengkok ke belakang.
3.             Skoliosis, terjadi jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping.
4.             Nekrosa, terjadi jika selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati dan mengering.
4.         Hidrocephalus, yaitu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar, disebut juga megalochephalus.
5.         Mikrocephalus, yaitu gangguan pertumbuhan tulang tengkorak akibat kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang pada bayi.
6.         Osteoporosis terjadi karena kekurangan hormon sehingga tulang mudah patah dan rapuh.


Pertanyaan dan Jawaban
A.    Pertanyaan
1.      Berasarkan percobaan yang telah kamu lakukan, sebutkan fungsi rangka dalam sistem gerak manusia.
2.      Sebutkan macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia berdasarkan bentuk dan strukturnya.
3.      Kamu mengalam pertumbuhan dari kecil hingga sekarang, termasuk tulang yang ada dalam tubuhmu. Jelaskan proses pertumbuhan tulang.

B.     Jawaban
1.      Fungsi rangka dalam sistem gerak manusia, yaitu :
a.      Formasi bentuk tubuh.
b.      Formasi sendi-sendi.
c.       Pelekatan otot-otot.
d.      Bekerja sebagai pengungkit.
e.       Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan.
f.        Sebagai proteksi.
g.      Hemopoesis.
h.      Fungsi imunologis.
i.        Sebagai tempat penyimpanan kalsium.
2.      Macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia berdasarkan bentuk, yaitu        :
a.       Tulang rawan (Kartilago)
b.      Tulang keras (Osteon)
Macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia berdasarkan struktur, yaitu       :
a)      Tulang pipa
b)      Tulang pipih
c)      Tulang pendek.
d)     Tulang tidak beraturan
e)      Tulang sesamoid
3.       Proses pembentukan tulang ( osifikasi )
 Proses pembentukan tulang manusia dimulai sejak janin berusia 8 minggu sampai umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadi pembentukan tulang. Urutan proses pembentukan tulang adalah sebagai berikut :
·         Tulang rawan pada embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian  tengah epifisis dan bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
·         Osteosit terbentuk dari osteoblast, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Ditengah sistem havers terdapat saluran haverst yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
·         Osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang dan setelah mendapat tambahan senyaw kalsium dan fosfat, tulang akan mengeras.
·         Selama terjadi penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak mengalami pengerasan , disebut cakra epifisis. Bagian ini berupa tulang rawan yang mengandung banyak osteoblas.
·         Bagian cakra epifisis terus mengalami penulangan sehingga bagian ini menyebabkan tulang memanjang.
·         Dibagian tengah tulang pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
1.     Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
2.     Berdasarkan tujuan dari percobaan tersebut yaitu untuk mengetahui fungsi rangka bagi tubuh adalah :
a.       Formasi bentuk tubuh.
b.      Formasi sendi-sendi.
c.       Pelekatan otot-otot.
d.      Bekerja sebagai pengungkit.
e.       Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan.
f.       Sebagai proteksi.
g.      Hemopoesis (pembentukan sel darah merah).
h.      Fungsi imunologis.
i.        Sebagai tempat penyimpanan kalsium.
3.      Tubuh manusia disusun oleh rangka dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya, tulang rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
o   Tulang rawan
o   Tulang keras
Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi :
*    Tulang Pipih
*    Tulang Pendek
*    Tulang Pipa
*    Tulang tidak Beraturan
*    Tulang Sesamoid
4.      Rangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular.
5.      Kelainan dan gangguan pada tulang sangat menggangu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena          :
Kekurangan Vitamin D ( Rakitis ), kecelakaan, kebiasaan duduk yang salah, Hidrocephalus, Mikrocephalus dan Osteoporosis.
DAFTAR PUSTAKA
http://widadaraharja.blogspot.com/2013/06/bungkuk-kedepan-kifosis-ini-tips-untuk.html  (Diunduh ‎Thursday, ‎October ‎31, ‎2013 pukul 11.33 AM )
(Diunduh ‎Thursday, ‎October ‎31, ‎2013 pukul 12.10 PM )
(Diunduh ‎Thursday, ‎October ‎31, ‎2013 pukul 12.13 PM )
BUKU PAKET ESIS KELAS XI
BUKU LKS BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1



Tidak ada komentar:

Posting Komentar