BAB
I
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Salah
satu ciri makhluk hidup adalah bergerak. Manusia
dapat bergerak karena memiliki anggota tubuh yang dapat menggerakkan anggota
tubuh kita. Sering
kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem yang
mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita seperti di
bantu otot , rangka, tulang, daging, dan lain sebagainya. Alat gerak ada dua macam
yaitu alat gerak pasif dan alat gerak aktif. Alat gerak pasif ialah rangka
badan kita dan alat gerak aktif ialah otot-otot badan. Alat gerak manusia yaitu
sendi, rangka, dan otot. Dari ketiganya tersebut memiliki fungsi masing-masing
dan masih terbagi menjadi beberapa macam alat gerak. Jika dari salah satu alat
gerak tersebut tidak berfungsi maka dapat menyebabkan kelainan yang berhubungan
dengan tulang yang kurang normal. Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas
layaknya manusia lain. Otot, daging, rangka, dan tulang sangat berperan penting
dengan tubuh kita dan saling berpengaruh. Otot,daging,tulang dan rangka adalah
alat SISTEM GERAK MANUSIA.
II.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian rangka ?
2.
Apa fungsi
rangka pada manusia ?
3.
Bagaimana
susunan rangka pada manusia ?
4.
Apa saja klasifikasi pada rangka
manusia ?
5.
Apa saja kelainan-kenainan
atau gangguan pada rangka ?
III.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian rangka.
2.
Untuk mengetahui fungsi rangka pada
manusia.
3.
Untuk mengetahui cara susunan rangka pada manusia.
4.
Untuk mengetahui klasifikasi rangka
pada tubuh manusia.
5.
Untuk mengetahui kelainan atau gangguan-gangguan yang terjadi pada
rangka manusia.
IV.
Alat dan Bahan
§ Model
rangka manusia.
§ Siswa
peraga.
V.
Langkah Kerja
1. Memilih salah satu siswa dari
anggota kelompok.
2. Meminta
siswa tersebut untuk mengangkat tangan kanannya di atas kepala hingga menyentuh
telinga kiri. Anggota kelompok yang lain mengamati gerak tersebut.
3. Menanyakan
kepada siswa peraga tersebut, bagian tubuh yang mana yang menyebabkan timbulnya
kemampuan gerak tersebut? Tulang-tulang
lengan, otot-otot lengan, ataukah keduanya?
Timbulnya
kemampuan gerak sehingga tangan kanan dapat terangkat hingga menyentuh telinga
kiri diakibatkan oleh adanya kerjasama
antara otot-otot lengan dan tulang-tulang lengan. Tanpa adanya tulang, otot
tidak akan dapat menggerakkan tangan. Sebaliknya , tanpa adanya otot, tulang
tidak dapat bergerak. Otot-otot yang menimbulkan gerak tersebut yaitu otot trisep dan otot bisep. Terjadinya kontraksi pada
otot trisep dan relaksasi pada otot bisep yang menyebabkan tangan kanan dapat
terangkat lurus ke atas. Sedangkan terjadinya kontraksi pada otot bisep dan
relaksasi pada otot trisep mengakibatkan tangan kanan dapat terangkat dari atas
kepala hingga menyentuh telinga kiri.
4. Pernahkah kamu melihat orang yang
sudah tua dan bungkuk? Kira-kira apa yang menyebabkan bentuk tubuh yang bungkuk
tersebut? Dan bagaimana cara menjaga tubuh agar tidak membungkuk waktu tua?
Ada
beberapa faktor penyebab bentuk tubuh menjadi bungkuk, yaitu sebagai berikut :
a. Kebiasaan sehari-hari
Seperti halnya apabila
seseorang memiliki kebiasaan membungkukkan badannya, maka semakin bertambah
usia mereka, tulang pada punggung dapat semakin membungkuk, sehingga kebanyakan
orang yang sudah tua memiliki bentuk tubuh yang bungkuk.
b. Pekerjaan
Orang-orang
yang bekerja di belakang meja, cenderung sering memajukan leher dan kepalanya
ke depan, juga membungkukkan badan. Faktor ini akan mengurangi kemampuan tubuh
untuk menjaga posisi tulang belakang tetap lurus dan tegap.
c.
Kelebihan
Berat Badan
Berat
yang terlalu berlebih juga bisa jadi salah satu penyebab postur yang bungkuk.
Wanita dengan ukuran payudara terlalu besar juga berpotensi mengalami tubuh
bungkuk, karena beban lebih banyak di bagian dada. Sementara orang yang
kelebihan lemak di daerah perut, tulang punggung bagian bawah akan cenderung
condong ke depan karena memikul berat di perut.
d. Keturunan
Jika
ayah atau ibu Anda bungkuk, kemungkinan besar Anda akan mengalami hal yang
sama. Terkadang sekuat apapun Anda berusaha menahan tubuh tetap tegap, gen
bawaan tetap bisa menghalangi Anda mendapatkan postur tubuh yang benar.
e. Kurangnya asupan nutrisi
Tulang
punggung dan belakang memerlukan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kuat dan
tegap. Kekurangan nutrisi serta minimnya asupan vitamin dan kalsium bisa
membuat tulang dan otot tidak cukup kuat dan fleksibel untuk membentuk postur
tubuh yang sempurna.
Ada beberapa cara
untuk menjaga tubuh agar
tidak membungkuk antara lain
sebagai berikut :
a.
Saat
tidur
Terlalu banyak bantal yang menopang kepala saat tidur, atau
tidur di atas tempat yang terlalu empuk bisa membuat sakit punggung dan postur
jadi bungkuk. Saat tidur, kepala harus tertopang dengan baik tapi tetap sejajar
dengan tulang belakang. Untuk itu cukup gunakan satu bantal saja. Pilihlah
bantal berkualitas (tidak terlalu lembut atau keras) dan sebaiknya ganti tiap
satu tahun sekali. Posisi tidur ideal adalah celentang atau menyamping. Hindari
tidur sambil tengkurap dan meringkuk.
b.
Saat bersin
Bersin umumnya gejala yang menyertai flu dan pilek. Saat
bersin, tubuh akan terkena guncangan secara tiba-tiba dan itu bisa menyebabkan
sakit pada punggung serta leher. Saat merasa akan bersin, sebaiknya tekuk lutut
untuk mencegah tekanan atau guncangan ketika bersin mengenai tulang belakang.
c.
Di
meja kerja
Duduk di belakang meja kerja sambil mengetik di komputer
dengan punggung yang membungkuk ternyata menyebabkan lebih banyak masalah pada
punggung ketimbang mengangkat atau membawa barang berat. Posisikan komputer
tepat di depan Anda dan atur setelan kursi sejajar dengan komputer. Pertahankan
posisi tubuh tegap ketika bekerja.
d.
Saat
menonton TV
Ketika menonton TV sebaiknya duduk di kursi makan atau kursi dari kayu sehingga
posisi pinggul Anda lebih tinggi dari lutut. Posisi ini akan membuat punggung
terbiasa untuk tegap.
e. Mengurangi membawa beban berat
Sebaiknya saat tulang punggung anda masih lurus, anda
tidak membawa beban yang terlalu berat pada punggung anda. Jika anda masih
duduk di bangku sekolah, sebaiknya anda membawa beberapa buku anda di depan
dengan cara anda peluk sehingga berat depan dan belakang akan menjadi seimbang.
5. Apa
yang terjadi jika salah satu tulang tengkorak dari kepala kita terlepas?
Tulang-tulang
tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak
tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang
menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai
pelindung dari otak.
Sehingga,
yang dapat terjadi jika salah satu tulang tengkorak dari kepala kita terlepas
yaitu sistem kerja dalam tubuh manusia tidak akan dapat berjalan dengan
sempurna.
VI.
Hipotesis
1. Rangka
adalah susunan tulang-tulang yang saling
bersambungan dan membentuk tubuh manusia. Rangka memiliki beberapa fungsi yaitu
:
§ Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
§ Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
§ Menahan dan menegakkan tubuh.
§ Tempat pembentukan sel darah.
§ Tempat perlekatan otot.
§ Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
§ Sebagai alat gerak pasif.
VII.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan yang
kami lakukan dari percobaan tersebut, dapat kami uraikan sebagai berikut :
Timbulnya
kemampuan gerak sehingga tangan kanan dapat terangkat hingga menyentuh telinga
kiri diakibatkan oleh adanya kerjasama
antara otot-otot lengan dan tulang-tulang lengan. Tanpa adanya tulang, otot
tidak akan dapat menggerakkan tangan. Sebaliknya , tanpa adanya otot, tulang
tidak dapat bergerak. Otot-otot yang menimbulkan gerak tersebut yaitu otot trisep dan otot bisep. Terjadinya kontraksi pada
otot trisep dan relaksasi pada otot bisep yang menyebabkan tangan kanan dapat
terangkat lurus ke atas. Sedangkan terjadinya kontraksi pada otot bisep dan
relaksasi pada otot trisep mengakibatkan tangan kanan dapat terangkat dari atas
kepala hingga menyentuh telinga kiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Rangka
Sistem
rangka manusia merupakan endoskeleton yang berada di dalam tubuh, berbeda
dengan eksokeleton pada seranggga yang berada di luar tubuh. Sistem rangka
manusia terbuat dari kartilago atau tulang rawan dan tulang kompak.
Tulang-tulang tersebut terhubung satu sama lain dengan sendi, dimana ligamen melekatkan
tulang tersebut (Bresnick 2003,133).
Sistem rangka adalah suatu sistem organ
yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka pada umumnya
dibagi menjadi 3 tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan
secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang.
Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak)
yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ
lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini
dapat bervariasi antara individu (Alvyanto 2010).
Tulang merupakan
organ yang sangat keras yang berfungsi sebagai alat gerak, penyokong tubuh,
tempat melekatnya otot, dan melindungi organ yang lunak. Terdiri atas senyawa
kalsium klorida (CaCl2), kalsium fosfat (Ca2PO4),
magnesium klorida (MgCl2), barium klorida (BaCl2) dan
barium sulfat (BaSO4) (Astuningsi 2006, 175).
2. Fungsi Rangka pada
Manusia
Rangka memiliki beberpa fungsi
antara lain :
1.
Formasi
bentuk tubuh. Tulang-tulang yang menyusun rangka
tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2.
Formasi
sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan
membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak , atau sedikit bergerak,
bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
3.
Pelekatan
otot-otot. Tulang-tulang menyediakan permukaannya
sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot dapat berfungsi dengan
baik bila melekat dengan kuat pada tulang.
4.
Bekerja
sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai
pengungkit untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan.
5.
Penyokong
berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan.
Tulang-tulang menyokong berat badan , memelihara sikap tubuh tertentu (
misalnya sikap tegak pada tubuh manusia ) , serta menahan tarikan atau tekanan
pada tulang.
6.
Proteksi.
Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak,
sumsum tulang belakang, jantung, paru-paru, dan sebagian besar organ-organ
bagian dalam tubuh.
7.
Hemopoesis.
Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah merah.
8.
Fungsi
imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam
sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang kemudian membentuk antibodi
untuk system kekebalan tubuh.
9. Penyimpanan kalsium.
Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh.
Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium
fosfat. Kalsium akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
3. Sistem Penyusun Sistem Rangka
1.
Jenis Tulang
Tubuh
manusia disusun oleh rangka dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat-sifat
jaringan penyusunnya, tulang rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
§
Tulang rawan
§
Tulang keras
a.
Tulang Rawan (kartilago)
Tulang rawan
tersusun dari sel-sel tulang rawan. Sel-sel tulang rawan disebut kondrosit. Kondrosit terbentuk dari
sel-sel tulang rawan muda (kondroblas).
Kondrosit terdapat dalam ruangan yang disebut lakuna. Kondroblas menghasilkan
matriks berupa kondrin. Matriks
tulang rawan hanya mengandung sedikit kalsium dan fosfor. Kondrin umumnya
berupa hialin yang homogen dan jernih. Kondrin yang berserabut mengandung
banyak zat kolagen atau zat perekat tulang. Tulang rawan dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu :
a.
Tulang rawan
hialin, bersifat kuat dan elastis serta berwarna putih
kebiru-biruan, contoh tulang hidung, trakea, laring dan ujung tulang rusuk.
b.
Tulang rawan fibrosa (serat), bersifat keras dan berwarna putih, contoh
tulang tempurung lutut dan ruas tulang belakang.
c.
Tulang rawan
elastis, bersifat fleksibel dan elastis serta berwarna kuning,
contoh tulang daun telinga dan epiglotis.
Tulang rawan tidak mempunyai jaringan saraf sehingga sangat sesuai dengan
lapisan sendi (jaringan penyambung) yang mengalami tekanan pergerakan yang kuat.
Tulang rawan berfungsi sebagai pendukung rangka tubuh pada lokasi tertentu di
seluruh tubuh. Pada embrio, tulang rawan dibentuk oleh jaringan mesenkim.
Setelah dewasa tulang rawan dibentuk oleh perikondrium
dengan cara membentuk kondroblas.
b.
Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras
tersusun dari sel-sel tulang yang disebut osteosit.
Tulang keras berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Sel tulang keras
terbentuk dari osteoblas. Osteosit
terdapat dalam ruangan yang disebut
lakuna. Antarlakuna tersebut dihubungkan oleh kenalikuli yang berisi sitoplasma dan pembuluh darah. Kenalikuli
berfungsi memenuhi kebutuhan nutrisi osteosit.
Tulang keras
dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Tulang Kompak
Tulang kompak tersusun dari banyak unit osteon atau sistem Havers. Sistem havers terdiri atas satu saluran pusat yang
dikelilingi oleh lamela.
Masing-masing saluran berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf.
Osteosit menempati rongga-rongga lakuna yang terdapat pada lamela. Suatu
saluran berukuran sangat kecil (kenalikuli) menghubungkan antara lakuna dengan
lakuna dan antara lakuna dengan saluran pusat. Pada ulang kompak matriks tulang
rapat dan padat, mengandung zat kapur, fosfat dan serabut kolagen. Misalnya
pada tulang pipa.
b.
Tulang Spons
Bagian dalam beberapa tulang keras memiliki rongga
seperti spons disebut trabekula.
Struktur seperti spons tersebut dirancang untuk menahan tekanan dari berbagai
arah. Tulang spons matriksnya berongga. Rongga-rongga di antara trabekula
berisi sumsum tulang merah, yaitu jaringan pembuat sel darah. Contoh tulang
spons adalah tulang panggul, tulang rusuk, tulang dada, ruas-ruas tulang
belakang, serta pangkal tulang lengan dan kaki.
2.
Bentuk
Tulang
Menurut bentuknya, tulang dibedakan menjadi :
1.
Tulang Pipih
Tulang pipih
berbentuk gepeng memipih. Tulang pipih mempunyai dua lapisan tulang kompak yang
disebut lamena eksterna dan interna ossis
karnii. Kedua lapisan dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut
diploe. Contoh : tulang tengkorak,
tulang rusuk, dan tulang belikat.
2.
Tulang Pendek
Tulang
pendek berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan. Tulang ini
mempunyai inti tulang spongiosa yang dikelilingi tulang kompak. Contoh : tulang
telapak tangan dan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
3.
Tulang Pipa
Tulang pipa berbentuk seperti tabung, kedua ujungnya
bulat, dan bagian tengahnya silindris (diafisis). Hampir seluruh bagian tulang
pipa terdiri dari tulang kompak dengan sedikit komponen tulang spongiosa. Pada
bagian dalam tulang tersebut terdapat rongga berisi sumsum tulang. Contoh :
tulang paha, tungkai bawah, dan tungkai atas.
Tulang pipa terdiri atas tiga bagian, yaitu :
§
Bagian ujung ( epifisis )
§
Bagian tengah ( diafisis ) tersusun
atas tulang keras.
§
Antara epifisis dan diafisis disebut
cakraepifisis atau metafisis yang terdiri atas tulang rawan dan mengandung
banyak osteblas. Bagian cakraepifisis merupakan bagian yang dapat bertambah
panjang pada orang yang masih dalam usia pertumbuhan.
Orang dewasa
tidak dapat tumbuh meninggi lagi karena cakraepifisis sudah menulang semua.
Sebaliknya, bagian tengah tulang pipa terdapat sel-sel osteoklas yang merusak
tulang sehingga tulang menjadi berongga, kemudian rongga tersebut terisi sumsum
tulang.
Tulang-tulang
dalam tubuh manusia kurang lebih berjumlah 200 buah. Komponen-komponen penyusun
tulang adalah air (25%), zat organik berupa serabut (30%), dan zat mineral
terutama kalsium fosfat dan sedikit garam magnesium (45%). Tulang-tulang
terebut akan tersusun sedemikian rupa dengan sistem tertentu sehingga membentuk
rangka.
4. Tulang tidak
Beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk
kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Tulang tidak beraturan
ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala dan ruas-ruas tulang
belakang.
5. Tulang
Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil yang berbentuk
biji. Tulang tersebut terdapat di dalam tendon yang menghubungkan tulang dengan
otot. Contoh tulang sesamoid adalah tulang patela.
4. Klasifikasi Rangka
Rangka
manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan
skeleton apendikular.
A.
Skeleton aksial
Terdiri atas
sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan
perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Skeleton aksial terdiri dari :
1.
Tulang Tengkorak
2.
Tulang Dada
3.
Tulang Rusuk
4.
Ruas-ruas Tulang Belakang
1. Tulang
Tengkorak ( skull )
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun
kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun
kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak
bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak.
Jenis-jenis tulang tengkorak adalah:
a.
Tulang tengkorak bagian kepala
terdiri dari :
·
Bagian parietal : tulang dahi
·
Bagian temporal : tulang samping kiri kanan kepala
dekat telinga
·
Bagian occipitas : daerah belakang dari tengkorak
·
Bagian spenoid : berdekatan dengan tulang rongga
mata, seperti
tulang baji
·
Bagian ethmoid : tulang yang menyusun rongga hidung.
·
Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang
tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
b.
Tulang tengkorak bagian wajah
terdiri dari :
·
Rahang bawah : menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal
tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih
bebas
·
Rahang atas : menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit.
·
Tulang langit-langit : menyusun
sebagian dari rongga hidung dan bagian atas dari atap rongga mulut
·
Zigomatik (tulang pipi)
·
Tulang hidung
·
Tulang lakrimal (sekat tulang
hidung)
2. Tulang dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian
tengah dada. pada sisi kiri dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari
rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada
jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu :
a.
Tulang hulu / manubrium. terletak di
bagian atas dari tulang dada, tempat melekatknya tulang rusuk yang pertama dan
kedua.
b.
Tulang badan / gladiolus, terletak
dibagian tengah, tempat melekatnya tulang rusuk ke tiga sampai ke tujuh,
gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
c.
Tulang taju pedang / xiphoid
process, terletak di bagian bawah dari tulang dada. Tulang ini terbentuk dari
tulang rawan.
3. Tulang
Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan
melengkung. Bersama -sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk
melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu :
§
Tulang rusuk sejati berjumlah
tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan
ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang
dada dengan perantaraan tulang rawan
§
Tulang rusuk palsu berjumlah 3
pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk
sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang
sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada
§
Rusuk melayang berjumlah 2
pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas
tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk
memiliki beberapa fungsi diantaranya :
·
Melindungi jantung dan paru-paru
dari goncangan.
·
Melindungi lambung, limpa dan
ginjal.
·
Membantu pernapasan.
4. Ruas-ruas
tulang belakang
Ruas-ruas
tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 buah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian
yaitu:
·
Tujuh ruas pertama disebut tulang
leher. ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua
berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang atlas memungkinkan kepala
untuk melakukan gerakan atau goyangan "ya" atau goyangan
"tidak".
·
Dua belas ruas berikutnya membentuk
tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
·
Lima ruas berikutnya merupakan
tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang
punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan sebagian besar berat tubuh dan
banyak melekat otot-otot.
·
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk
segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
·
Bagian bawah dari ruas-ruas tulang
belakang disebut tulang ekor (coccyx),
tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas
tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan.
menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa
organ.
B.
Skeleton apendikular
Tersusun
atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial
terdiri dari :
§
Anggota gerak atas
§
Anggota gerak bawah
§
Gelang panggung
§
Bagian akhir dari ruas-ruas tulang
belakang seperti sakrum dan tulang coccyx.
1.
Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota gerak atas
tersusun atas :
1. Humerus /
tulang lengan atas
Termasuk
kelompok tulang panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh
tulang belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat
melekatnya tulang radius dan ulna.
2. Radius dan
ulna / pengumpil dan hasta
Tulang ulna
berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus.
Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah
dibandingkan ulna.
3. Karpal /
pergelangan tangan
Tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan
oleh ligamen.
4. Metakarpal
/ telapak tangan
Tersusun
atas lima buah tangan. Pada bagian atas berhubungan dengan tulang pergelangan
tangan, sedangkan bagian bawah berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges).
5. Palanges
(tulang jari-jari)
Tersusun
atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas tiga buah tulang, kecuali ibu
jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.
2.
Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah disusun
oleh tulang :
1.
Femur / tulang paha
Termasuk
kelompok tulang panjang, terletak mulai dari gelang panggul sampai ke lutut.
2. Tibia dan
fibula / tulang kering dan tulang betis
Bagian pangkal berhubungan dengan
lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering
lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau
berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot.
3. Patela /
tempurung lutut
Terletak antara femur dengan tibia,
bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan
kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
4. Tarsal /
Tulang pergelangan kaki
Termasuk tulang pendek, dan tersusun
atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
5. Metatarsal
/ Tulang telapak kaki
Tersusun atas 5 buah tulang yang
tersesun mendatar.
6. Palanges /
tulang jari-jari tangan
Tersusun setiap jari tersusun atas 3
tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.
7. Tulang
gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)
Tulang gelang bahu disebut juga
tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang belikat
(skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula).
Tulang
selangka berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang
lengan atas (humerus) untuk membentuk
persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan
dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang
belikat (skapula) berukuran besar,
bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk.
Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang
memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.
8. Gelang Panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas
dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang pinggul ini terpisah terdiri
atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah)
dan tulang pubis (dibagian tengah).
Dibagian
belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari
ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan
jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi
gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas
tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung
kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
Proses
Pembentukan Tulang
Proses
pembentukan tulang manusia dimulai sejak janin berusia 8 minggu sampai umur
kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadi pembentukan tulang.
Urutan proses pembentukan tulang adalah sebagai berikut :
·
Tulang rawan pada
embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan
bagian tengah diafisis, serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
·
Osteosit terbentuk dari
osteoblast, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Ditengah sistem havers
terdapat saluran haverst yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut
saraf.
·
Osteosit mensekresikan
zat protein yang akan menjadi matriks tulang dan setelah mendapat tambahan
senyaw kalsium dan fosfat, tulang akan mengeras.
·
Selama terjadi
penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak
mengalami pengerasan , disebut cakra epifisis. Bagian ini berupa tulang rawan
yang mengandung banyak osteoblas.
·
Bagian cakra epifisis
terus mengalami penulangan sehingga bagian ini menyebabkan tulang memanjang.
·
Dibagian tengah tulang
pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga
kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.
Hubungan Antartulang atau Persendian
Agar
dapat melakukan fungsinya dengan baik, antartulang dalam tubuh berhubungan satu
dengan yang lain. Hubungan antartulang itu disebut persendian (artikulasi).
Berdasarkan keleluasaan yang dihasilkan, ada tiga jenis persendian yaitu :
* Sinartrosis
yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan.
* Amfiartrosis
yaitu sendi yang pergerakannya sedikit.
* Diartrosis
yaitu sendi yang pergerakannya bebas.
1. Sinartrosis
Sinartrosis
adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan
antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian
menulang sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe
sinartrosis, yaitu :
a. Suture
Suture adalah
hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut ikat padat.
Contohnya pada tulang tengkorak.
b.Sinkondrosis
Sinkondrodis
adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Contohnya
hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
2. Amfiartrosis
Amfiartrosis
adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk
sedikit digerakkan.
Amfiartrosis
dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Simfisis
Pada simfisis,
sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada sendi
antartulang belakang dan pada tulang kemaluan.
b. Sindesmosis
Pada
sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contohnya sendi antartulang betis dan tulang kering.
3. Diartrosis
Diartrosis
adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan oleh jaringan
sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini sering
juga disebut sendi. Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah
sebagai berikut :
a.
Sendi
engsel
Pada
sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya
hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada siku,
lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
b.
Sendi
pelana
Pada
sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan berporos
dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya sendi
antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.
c.
Sendi
putar
Pada
sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya
sendi antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan
tulang tengkorak.
d.
Sendi
luncur/Geser
Pada
sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan,
antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
e.
Sendi
peluru
Pada
sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi
antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan
paha. Salah satu contoh sendi peluru pada gelang panggul dan tulang paha.
5. Kelainan atau Gangguan pada Rangka
Kelainan dan gangguan pada tulang sangat menggangu proses gerakan yang
normal. Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi karena :
1.
Kekurangan Vitamin D ( Rakitis )
Kekurangan
vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakhitis, biasanya terlihat pada
pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa,
kekurangan vitamin D menyebabkan osteomalasi atau kekurangan zat kapur
pada tulang.
2.
Kecelakaan
Gangguan
pada tulang dapat berupa memar dan fraktura. Memar merupakan gangguan
akibat sobeknya selaput sendi sedangkan fraktura adalah patah tulang. Fraktura
dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1.
Patah tulang tertutup, bila tulang
yang patah tidak merobek kulit.
2.
Patah tulang terbuka, bila tulang
patah merobek kulit dan mencuat keluar.
3.
Fisura, bila
tulang hanya retak.
4.
Kebiasan yang salah.
3. Kebiasaan duduk yang salah atau membawa
beban disatu sisi tubuh saja dapat menyebabkan kelainan pada tulang seperti :
1.
Lordosis, terjadi
jika tulang leher dan panggul terlalu bengkok ke depan.
2.
Kifosis, terjadi
jika tulang pinggung dan tungging terlalu bengkok ke belakang.
3.
Skoliosis, terjadi
jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping.
4.
Nekrosa, terjadi jika
selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak
memperoleh makanan, lalu mati dan mengering.
4. Hidrocephalus, yaitu kelainan yang
ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam
otak sehingga kepala membesar, disebut juga megalochephalus.
5. Mikrocephalus, yaitu gangguan
pertumbuhan tulang tengkorak akibat kekurangan zat kapur saat pembentukan
tulang pada bayi.
6. Osteoporosis terjadi karena kekurangan
hormon sehingga tulang mudah patah dan rapuh.
Pertanyaan dan Jawaban
A. Pertanyaan
1. Berasarkan
percobaan yang telah kamu lakukan, sebutkan fungsi rangka dalam sistem gerak
manusia.
2. Sebutkan
macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia berdasarkan bentuk dan
strukturnya.
3. Kamu
mengalam pertumbuhan dari kecil hingga sekarang, termasuk tulang yang ada dalam
tubuhmu. Jelaskan proses pertumbuhan tulang.
B. Jawaban
1. Fungsi
rangka dalam sistem gerak manusia, yaitu :
a.
Formasi bentuk tubuh.
b.
Formasi sendi-sendi.
c.
Pelekatan otot-otot.
d.
Bekerja sebagai
pengungkit.
e.
Penyokong berat badan
serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan.
f.
Sebagai proteksi.
g.
Hemopoesis.
h.
Fungsi imunologis.
i.
Sebagai tempat penyimpanan
kalsium.
2. Macam-macam
tulang penyusun rangka tubuh manusia berdasarkan bentuk, yaitu :
a. Tulang
rawan (Kartilago)
b. Tulang
keras (Osteon)
Macam-macam tulang
penyusun rangka tubuh manusia berdasarkan struktur, yaitu :
a) Tulang
pipa
b) Tulang
pipih
c) Tulang
pendek.
d) Tulang
tidak beraturan
e) Tulang
sesamoid
3. Proses pembentukan tulang ( osifikasi )
Proses pembentukan tulang manusia dimulai
sejak janin berusia 8 minggu sampai umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih
dari itu masih terjadi pembentukan tulang. Urutan proses pembentukan tulang
adalah sebagai berikut :
·
Tulang rawan pada
embrio mengandung banyak osteoblas, terutama pada bagian tengah epifisis dan bagian tengah diafisis,
serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan.
·
Osteosit terbentuk dari
osteoblast, tersusun melingkar membentuk sistem Havers. Ditengah sistem havers
terdapat saluran haverst yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut
saraf.
·
Osteosit mensekresikan
zat protein yang akan menjadi matriks tulang dan setelah mendapat tambahan
senyaw kalsium dan fosfat, tulang akan mengeras.
·
Selama terjadi
penulangan, bagian epifisis dan diafisis membentuk daerah antara yang tidak
mengalami pengerasan , disebut cakra epifisis. Bagian ini berupa tulang rawan
yang mengandung banyak osteoblas.
·
Bagian cakra epifisis
terus mengalami penulangan sehingga bagian ini menyebabkan tulang memanjang.
·
Dibagian tengah tulang
pipa terdapat osteoblas yang merusak tulang sehingga tulang menjadi berongga
kemudian rongga tersebut terisi oleh sumsum tulang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sistem rangka
adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
2. Berdasarkan
tujuan dari percobaan tersebut yaitu untuk mengetahui fungsi rangka bagi tubuh adalah
:
a. Formasi
bentuk tubuh.
b. Formasi
sendi-sendi.
c. Pelekatan
otot-otot.
d. Bekerja
sebagai pengungkit.
e. Penyokong
berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan.
f. Sebagai
proteksi.
g. Hemopoesis
(pembentukan sel darah merah).
h. Fungsi
imunologis.
i.
Sebagai tempat penyimpanan
kalsium.
3.
Tubuh manusia disusun oleh rangka
dalam (endoskeleton). Berdasarkan sifat-sifat jaringan penyusunnya, tulang
rangka dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
o
Tulang rawan
o
Tulang keras
Menurut
bentuknya, tulang dibedakan menjadi :
*
Tulang Pipih
*
Tulang Pendek
*
Tulang Pipa
*
Tulang tidak Beraturan
*
Tulang Sesamoid
4.
Rangka manusia dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular.
5.
Kelainan dan gangguan pada tulang
sangat menggangu proses gerakan yang normal. Kelainan dan gangguan pada tulang
dapat terjadi karena :
Kekurangan Vitamin D ( Rakitis ), kecelakaan, kebiasaan
duduk yang salah, Hidrocephalus, Mikrocephalus dan Osteoporosis.
DAFTAR
PUSTAKA
http://wolipop.detik.com/read/2013/06/20/083513/2278581/1135/hati-hati-7-hal--sepele--yang-menyebabkan-tubuh-bungkuk (Diunduh
Thursday, October 31, 2013 pukul 11.13 AM )
http://wolipop.detik.com/read/2013/05/10/123524/2242464/1135/7-posisi-yang-benar-saat-beraktivitas-agar-tubuh-tidak-bungkuk (Diunduh
Thursday, October 31, 2013 pukul 11.25 AM )
http://widadaraharja.blogspot.com/2013/06/bungkuk-kedepan-kifosis-ini-tips-untuk.html (Diunduh Thursday, October 31, 2013 pukul
11.33 AM )
(Diunduh Thursday, October 31, 2013 pukul 12.10 PM
)
(Diunduh Thursday, October 31, 2013 pukul 12.13 PM
)
BUKU PAKET ESIS KELAS XI
BUKU LKS BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar